Ads 468x60px

Sample text

Sample Text

Featured Posts

Jumat, 10 Mei 2013

Batik Printing




Batik printing adalah salah satu jenis hasil proses produksi batik yang teknis pembuatannya melalui proses sablon manual (seperti pembuatan spanduk/kaos), atau printing mesin pabrik. Berbeda dengan batik cap, batik sablon printing ini hanya satu sisi kain mori saja yang mengalami proses pewarnaan. Sehingga warna dari batik sablon printing ini relatif lebih mudah pudar.


Berikut ini adalah proses-proses pembuatan dari batik printing :
  • Pewarnaan
  1. Obat yang sudah dituang siap untuk dipakai.
  2. Mori/bakal yang akan diwarnai ditata dengan rapi dan jangan sampai melipat atau bertumpukan.
  3. Letakan obat siap pakai ke dalam bak/jeger.
  4. Tuang secukupnya untuk ukuran seberapa banyak mori/bakal yang akan diwarnai.
  5. Lakukan pewarnaan dengan hati-hati agar warna rata tidak blenteng.
  6. Mori/bakal satu-persatu dicelupkan atau diputar dalan jeger.
  7. Pewarnaan sebaiknya dilakukan di tempat yang terang agar warna dapat kelihatan rata tidak blenteng.
  8. Mewarnai sebaiknya dilkuka berkali-kali agar warna tidak mudah luntur. 
  • Penjemuran
  1. Penjemuran batik/mori yang sudah diwarnai
  2. Dijemur di tempat-tempat yang tertutup dan jauh dari sinar matahari
  3. Penjemuran pun bisa dilakukan di tempat yang panas bagi batik/bakal yang sudah jadi
  • Penyablonan
  1. Mori atau bahan yang sudah diwarnai bisa disablon atau dicap dengan canting
  2. Penyablonan bisa dilakuakn dengan memakai canting tembaga, canting kayu ataupun dengan plangkan
  3. Penyablonan menggunakan plangkan memakan waktu lebih sedikit karena penyablonan memakai plangkan sekali jadi karena berbeda obat
  • Pelorotan (finishing)
Maksudnya dilayar/dilorot yaitu direbus kemudian kain itu direndam satu hari bilamana perlu bersih dan putih, kemudian kain itu ditemplong, yaitu kain tersebut dibasuhi air, ditumpuk yang rapi lalu disetrika gunanya supaya kain tersebut halus.

(Dari berbagai sumber)

2 Oktober 1999: Batik Diakui UNESCO Sebagai Warisan Budaya Dunia



Batik Indonesia secara resmi diakui UNESCO dengan dimasukkan ke dalam Daftar Representatif sebagai Budaya Tak-benda Warisan Manusia (Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity) dalam Sidang ke-4 Komite Antar-Pemerintah (Fourth Session of the Intergovernmental Committee) tentang Warisan Budaya Tak-benda di Abu Dhabi. 

Dalam siaran pers dari Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) yang diterima ANTARA di Jakarta, Jumat, UNESCO mengakui batik Indonesia bersama dengan 111 nominasi mata budaya dari 35 negara, dan yang diakui dan dimasukkan dalam Daftar Representatif sebanyak 76 mata budaya.

Sebelumnya pada tahun 2003 dan 2005 UNESCO telah mengakui Wayang dan Keris sebagai Karya Agung Budaya Lisan dan Takbenda Warisan Manusia (Masterpieces of the Oral and Intangible Cultural Heritage of Humanity) yang pada tahun 2008 dimasukkan ke dalam Representative List.

Depbudpar menyatakan masuknya Batik Indonesia dalam UNESCO Representative List of Intangible Cultural Heritage of Humanity merupakan pengakuan internasional terhadap salah satu mata budaya Indonesia, sehingga diharapkan dapat memotivasi dan mengangkat harkat para pengrajin batik dan mendukung usaha meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Depbudpar menyatakan upaya agar Batik Indonesia diakui UNESCO ini melibatkan para pemangku kepentingan terkait dengan batik, baik pemerintah, maupun para pengrajin, pakar, asosiasi pengusaha dan yayasan/lembaga batik serta masyarakat luas dalam penyusunan dokumen nominasi. Perwakilan RI di negara anggota Tim Juri (Subsidiary Body), yaitu di Persatuan Emirat Arab, Turki, Estonia, Mexico, Kenya dan Korea Selatan serta UNESCO-Paris, memegang peranan penting dalam memperkenalkan batik secara lebih luas kepada para anggota Subsidiary Body, sehingga mereka lebih seksama mempelajari dokumen nominasi Batik Indonesia.

UNESCO mencatat Batik Indonesia dan satu usulan lainnya dari Spanyol merupakan dokumen nominasi terbaik dan dapat dijadikan contoh dalam proses nominasi mata budaya tak-benda di masa datang. Depbudpar menyatakan upaya Pemerintah Indonesia ini merupakan komitmen sebagai negara pihak Konvensi UNESCO tentang Perlindungan Warisan Budaya Takbenda, yang telah berlaku sejak 2003 dan diratifikasi oleh 114 negara (Indonesia meratifikasinya tahun 2007).

Konvensi dimaksud menekankan perlindungan warisan budaya takbenda, antara lain tradisi bertutur dan berekspresi, ritual dan festival, kerajinan tangan, musik, tarian, pagelaran seni tradisional, dan kuliner. Warisan yang masih hidup dan diturunkan dari generasi ke generasi, memberikan komunitas dan kelompok rasa identitas dan keberlangsungan, dan dianggap sebagai upaya untuk menghormati keanekaragaman budaya dan kreatifitas manusia.

UNESCO mengakui bahwa Batik Indonesia mempunyai teknik dan simbol budaya yang menjadi identitas rakyat Indonesia mulai dari lahir sampai meninggal, bayi digendong dengan kain batik bercorak simbol yang membawa keberuntungan, dan yang meninggal ditutup dengan kain batik.

Pakaian dengan corak sehari-hari dipakai secara rutin dalam kegiatan bisnis dan akademis, sementara itu berbagai corak lainnya dipakai dalam upacara pernikahan, kehamilan, juga dalam wayang, kebutuhan nonsandang dan berbagai penampilan kesenian. Kain batik bahkan memainkan peran utama dalam ritual tertentu.

Berbagai corak Batik Indonesia menandakan adanya berbagai pengaruh dari luar mulai dari kaligrafi Arab, burung phoenix dari China, bunga cherry dari Jepang sampai burung merak dari India atau Persia. Tradisi membatik diturunkan dari generasi ke generasi, batik terkait dengan identitas budaya rakyat indonesia dan melalui berbagai arti simbolik dari warna dan corak mengekspresikan kreatifitas dan spiritual rakyat Indonesia.

UNESCO memasukkan Batik Indonesia ke dalam Representative List karena telah memenuhi kriteria, antara lain kaya dengan simbol-simbol dan filosofi kehidupan rakyat Indonesia; memberi kontribusi bagi terpeliharanya warisan budaya takbenda pada saat ini dan di masa mendatang. Selanjutnya seluruh komponen masyarakat bersama pemerintah melakukan langkah-langkah secara berkesinambungan untuk perlindungan termasuk peningkatan kesadaran dan pengembangan kapasitas termasuk aktivitas pendidikan dan pelatihan.

Dalam menyiapkan nominasi, para pihak terkait telah melakukan berbagai aktivitas, termasuk melakukan penelitian di lapangan, pengkajian, seminar, dan sebagainya untuk mendiskusikan isi dokumen dan memperkaya informasi secara bebas dan terbuka. Pemerintah telah memasukkan Batik Indonesia ke dalam Daftar Inventaris Mata Budaya Indonesia

Sumber : www.indonesiamedia.com

Sejarah dan Motif Kain Batik Pekalongan

Indonesia merupakan negara yang memiliki motif batik daerah terbanyak di dunia, hal tersebut didasarkan kepada beranekaragamnya batik di masing-masing daerah di Indonesia, sebut saja batik solo, batik jogja, batik pekalongan, batik papua, batik kalimantan dan lain-lain. Dalam tulisan kali ini akan sedikit membahas tentang batik pekalongan.

Gambar batik pekalongan:

motif batik pekalonganmotif batik pekalongan motif batik pekalongan
 
  • Sejarah batik pekalongan secara singkat.
Batik di pekalongan sejarahnya hampir sama dengan batik solo ataupun batik jogja, yaitu batik yang berasal dari wilayah keraton. Lebih tepatnya pengertian batik pekalongan merupakan hasil dari orang-orang dari keraton mataram yang mengungsi ke pekalongan akibat perpecahan keraton mataram. Perpecahan tersebut disebabkan oleh Belanda yang menjajah Indonesia. Beberapa daerah di pekalongan penghasil batik yang berkembang pesat di daerah buara, wonopringgo, dan pekajangan. Pada awalnya proses pembuatan batik menggunakan cara manual yaitu dengan cara digambar atau ditulis menggunakan tangan dan menggunakan bahan pewarna alami yang berasal dari alam. Hal ini berlangsung sampai abad 20an. Seiring perkembangan jaman maka mulai dikenal batik cap yang menggunakan alat dan bahan kimia untuk membuat kain batik.
  •  Ciri khas batik pekalongan.
Sebenarnya pola dan motif kain batik pekalongan hampir mirip dengan batik jogja dan batik solo, hal tersebut memang tidak terlepas dari asal-usul jaman dahulu berasal dari satu kerajaan yaitu mataram. Yang membedakan adalah ketika batik solo dan jogja dominan dengan warna putih dan coklat, beda halnya dengan batik pekalongan yang memadukan beberapa unsur warna dalam penyusunnya. Kombinasi beberapa warna di pekalongan menjadikannya batik yang kelihatan dinamis dan modern, hal inilah yang menyebabkan batik pekalongan cukup terkenal diantara batik-batik yang lain. Dan yang menjadikan batik pekalongan unik adalah cara pembuatannya atau cara produksi, sejak jaman dahulu sampai sekarang proses pembuatan tidak berubah secara signifikan yaitu masih didominasi dibuat dirumah masing-masing penduduk sehingga tidak meninggalkan kesan naturalnya.

motif batik pekalongan motif batik pekalongan motif batik pekalongan


Batik pekalongan merupakan salah satu batik yang sudah terkenal di dunia, hal ini dibuktikan batik pekalongan sudah di ekspor ke banyak negara di luar negeri baik itu wilayah Asia, Australia, Eropa, sampai Amerika. Fakta tersebut membuktikan bahwa apa yang dimiliki Indonesia sebenarnya dapat bersaing di tingkat internasinal, tinggal pengembangan dan infrastruktur penunjang batik yang perlu ditingkatkan sehingga batik Indonesia dapat berjaya di dunia.
Sumber : tipsperawatanrambutrontok.blogspot

Kamis, 09 Mei 2013

Motif Batik Indonesia

Pada awalnya batik dibuat di atas bahan berwarna  putih yang dibuat dari kapas (kain mori). Sekarang ini semakin berkembang dengan bahan-bahan semacam sutera, poliester, rayon, dan bahan sintetis lainnya. Motif batik dibentuk dengan cairan lilin yang menggunakan alat bernama canting untuk motif halus, atau kuas untuk motif berukuran besar. Dengan demikian maka cairan lilin dapat meresap ke dalam serat sebuah kain. Setelah itu, kain yang sudah berhasil dilukis dengan lilin tadi, lalu dicelup dengan warna yang diinginkan oleh si pembuat, biasanya dimulai dengan warna-warna muda. Pencelupan kemudian dilakukan untuk motif lain dengan warna lebih tua atau gelap. Kemudian Setelah beberapa kali proses pewarnaan, kain yang telah dibatik dilorot atau dicelupkan ke dalam air mendidih dengan tujuan untuk melarutkan lilin.

Berikut adalah macam-macam batik berdasarkan motifnya atau coraknya:

Batik Kraton 


Awal mula dari semua jenis batik yang berkembang di Indonesia. Motifnya mengandung makna filosofi hidup. Batik-batik ini dibuat oleh para putri kraton dan juga pembatik-pembatik ahli yang hidup di lingkungan kraton. Pada dasarnya motifnya terlarang untuk digunakan oleh orang “biasa” seperti motif Batik Parang Barong, Batik Parang Rusak, termasuk Batik Udan Liris, dan beberapa motif lainnya.

Batik Cuwiri


Merupakan motif batik yang menggunakan zat pewarna soga alam. Biasanya batik ini digunakan untuk semekan dan kemben. Juga digunakan pada saat upacara mitoni (memperingati 7 bulan kehamilan). Motif batik ini kebanyakan menggunakan unsur meru dan gurda. Cuwiri sendiri memiliki arti kecil-kecil dan diharapkan untuk pemakainya pantas dan dihormati.

Batik Pringgondani


Nama kesatriyan tempat tinggal Gatotkaca putera Werkudara (Bima). Motif ini biasanya ditampilkan dalam warna-warna gelap seperti biru indigo (biru nila) dan soga-coklat, serta penuh sulur-suluran kecil yang diselingi dengan naga.

Batik Sekar Jagad

Salah satu motif batik khas Indonesia. Motif ini mengandung makna kecantikan dan keindahan sehingga orang lain yang melihat akan terpesona. Ada pula yang beranggapan bahwa motif Sekar Jagad sebenarnya berasal dari kata “kar jagad” yang diambil dari bahasa Jawa (Kar=peta; Jagad=dunia), sehingga motif ini juga melambangkan keragaman di seluruh dunia.

Batik Sida Luhur

Motif-motif berawalan sida (dibaca sido) merupakan golongan motif yang banyak dibuat para pembatik. Kata “sida” sendiri berarti jadi/menjadi/terlaksana. Dengan demikian, motif-motif berawalan “sida” mengandung harapan agar apa yang diinginkan bisa tercapai. Motif Sida Luhur (dibaca Sido Luhur) bermakna harapan untuk mencapai kedudukan yang tinggi, dan dapat menjadi panutan masyarakat.

Batik Kawung


Motif Kawung berpola bulatan mirip buah Kawung (sejenis kelapa atau kadang juga dianggap sebagai buah kolang-kaling) yang ditata rapi secara geometris. Kadang, motif ini juga diinterpretasikan sebagai gambar bunga lotus (teratai) dengan empat lembar daun bunga yang merekah. Lotus adalah bunga yang melambangkan umur panjang dan kesucian. Biasanya motif-motif Kawung diberi nama berdasarkan besar-kecilnya bentuk bulat-lonjong yang terdapat dalam suatu motif tertentu. Misalnya : Kawung Picis adalah motif kawung yang tersusun oleh bentuk bulatan yang kecil. Picis adalah mata uang senilai sepuluh sen yang bentuknya kecil. Sedangkan Kawung Bribil adalah motif-motif kawung yang tersusun oleh bentuk yang lebih besar daripada kawung Picis. Hal ini sesuai dengan nama bribil, mata uang yang bentuknya lebih besar dari pada picis dan bernilai setengah sen. Sedangkan kawung yang bentuknya bulat-lonjong lebih besar daripada Kawung Bribil disebut Kawung Sen.

Batik Semen Rama

Dimaknai sebagai penggambaran dari “kehidupan yang semi” (kehidupan yang berkembang atau makmur). Terdapat beberapa jenis ornamen pokok pada motif-motif semen. Yang pertama adalah ornamen yang berhubungan dengan daratan, seperti tumbuh-tumbuhan atau binatang berkaki empat. Kedua adalah ornament yang berhubungan dengan udara, seperti garuda, burung dan megamendung. Sedangkan yang ketiga adalah ornament yang berhubungan dengan laut atau air, seperti ular, ikan dan katak.

Jenis ornamen tersebut kemungkinan besar ada hubungannya dengan paham Triloka atau Tribawana. Paham tersebut adalah ajaran tentang adanya tiga dunia; dunia tengah tempat manusia hidup, dunia atas tempat para dewa dan para suci, serta dunia bawah tempat orang yang jalan hidupnya tidak benar/dipenuhi angkara murka.

Selain makna tersebut motif Semen Rama (dibaca Semen Romo) sendiri seringkali dihubungkan dengan cerita Ramayana yang sarat dengan ajaran Hastha Brata atau ajaran keutamaan melalui delapan jalan. Ajaran ini adalah wejangan keutamaan dari Ramawijaya kepada Wibisana ketika dinobatkan menjadi raja Alengka. Jadi “Semen Romo” mengandung ajaran sifat-sifat utama yang seharusnya dimiliki oleh seorang raja atau pemimpin rakyat.

Batik Sida Asih


Motif-motif berawalan sida (dibaca sido) merupakan golongan motif yang banyak dibuat para pembatik. Kata “sida” sendiri berarti jadi/menjadi/terlaksana. Dengan demikian, motif-motif berawalan “sida” mengandung harapan agar apa yang diinginkan bias tercapai. Makna dari motif Sida Asih (dibaca Sido Asih) adalah harapan agar manusia mengembangkan rasa saling menyayangi dan mengasihi antar sesama.

Batik Sida Mukti


Sida Mukti meruapakan motif batik yang biasanya terbuat dari zat pewarna soga alam. Biasanya digunakan sebagai kain dalam upacara perkawinan. Unsur motif yang tekandung didalamnya adalah gurda. Motif-motif berawalan sida (dibaca sido) merupakan golongan motif yang banyak dibuat para pembatik. Kata “sida” sendiri berarti jadi/menjadi/terlaksana. Dengan demikian, motif-motif berawalan “sida” mengandung harapan agar apa yang diinginkan bias tercapai. Salah satunya adalah sida mukti, yang mengandung harapan untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batin.

Batik Tambal


Tambal memiliki arti tambal bermakna menambal atau memperbaiki hal-hal yang rusak. Dalam perjalanan hidupnya, manusia harus memperbaiki diri menuju kehidupan yang lebih baik, lahir maupun batin. Dahulu, kain batik bermotif tambal dipercaya bisa membantu kesembuhan orang yang sakit. Caranya adalah dengan menyelimuti orang sakit tersebut dengan kain motif tambal. Kepercayaan ini muncul karena orang yang sakit dianggap ada sesuatu “yang kurang”, sehingga untuk mengobatinya perlu “ditambal”.

Batik Saudagaran


Merupakan motif larangan. Hanya kerabat keraton yang boleh memakainya. Maka kalangan saudagar  menciptakan motif baru yang sesuai selera masyarakat saudagar. Mereka juga mengubah motif larangan sehingga motif tersebut dapat dipakai masyarakat umum. Desain batik Sudagaran umumnya terkesan “berani” dalam pemilihan bentuk, stilisasi atas benda-benda alam atau satwa, maupun kombinasi warna yang didominasi warna soga dan biru tua. Batik Sudagaran menyajikan kualitas dalam proses pengerjaan serta kerumitan dalam menyajikan ragam hias yang baru. Pencipta batik Sudagaran mengubah batik keraton dengan isen-isen yang rumit dan mengisinya dengan cecek (bintik) sehingga tercipta batik yang amat indah.

Batik Petani


merupakan batik yang dibuat sebagai selingan kegiatan ibu rumah tangga di rumah kala tidak pergi ke sawah atau saat waktu senggang. Biasanya batik ini kasar dan kagok serta tidak halus. Motifnya turun temurun sesuai daerah masing-masing dan batik ini dikerjakan secara tidak profesional karena hanya sebagai sambilan. Untuk pewarnaan pun diikutkan ke saudagar.

Sumber: abduh1.blogspot.com

Motif Batik Yogyakarta

Salah satu batik dari Jawa Tengah yang terkenal adalah batik Yogyakarta. Batik ini pada dasarnya memiliki corak batik dengan dasar putih. Nah, anda ingin tahu apa saja motif batik Yogyakarta? Berikut ini ada 5 motif batik Yogyakarta :
  
  • Motif Kawung

 
Motif batik kawung adalah motif batik tulis dengan zat pewarna Napthol dan  digunakan sebagai kain panjang. Makna Filosofi  dalam batik ini adalah sebagai lambang keperkasaan dan keadilan
Motif Kawung berpola bulatan mirip buah Kawung (sejenis kelapa atau kadang juga dianggap sebagai buah kolang-kaling) yang ditata rapi secara geometris. Kadang, motif ini juga diinterpretasikan sebagai gambar bunga lotus (teratai) dengan empat lembar daun bunga yang merekah. Lotus adalah bunga yang melambangkan umur panjang dan kesucian.
Biasanya motif-motif Kawung diberi nama berdasarkan besar-kecilnya bentuk bulat-lonjong yang terdapat dalam suatu motif tertentu. Misalnya : Kawung Picis adalah motif kawung yang tersusun oleh bentuk bulatan yang kecil. Picis adalah mata uang senilai sepuluh sen yang bentuknya kecil. Sedangkan Kawung Bribil adalah motif-motif kawung yang tersusun oleh bentuk yang lebih besar dari pada kawung Picis. Hal ini sesuai dengan nama Bribil, mata uang yang bentuknya lebih besar daripada picis dan bernilai setengah sen. Sedangkan kawung yang bentuknya bulat-lonjong lebih besar daripada Kawung Bribil disebut Kawung Sen.

  • Motif Parang Kusumo

Motif parang kusumo adalah Motif Batik Tulis dengan zat pewarna Napthol dan digunakan sebagai kain saat tukar cincin. Dalam motif Parang Kusumo terkandung suatu makna bahwa suatu  kehidupan harus dilandasi dengan  perjuangan dan usaha dalam mencapai keharuman lahir dan batin. Hal ini bisa disamakan dengan harumnya suatu bunga (kusuma).
Suatu kehidupan dalam  masyarakat yang paling utama harus kita dapatkan adalah  keharuman pribadinya tanpa harus meninggalkan norma-norma dan nilai  yang berlaku. Suatu hal yang sulit untuk direalisasikan. Tetapi pada umumnya orang Jawa berharap bisa menempuh suatu kehidupan yang boleh dikatakan sempurna lahir batin  yang diperoleh atas jerih payah dari tingkah laku dan pribadi yang baik.
motif Batik Parang Kusumo bermakna hidup harus dilandasi dengan perjuangan untuk mencari kebahagiaan lahir dan batin, ibarat keharuman bunga (kusuma). Contohnya, bagi orang Jawa, yang paling utama dari hidup di masyarakat adalah keharuman (kebaikan) pribadinya tanpa meninggalkan norma-norma yang berlaku dan sopan santun agar dapat terhindar dari bencana lahir dan batin.

  • Motif Truntum
 
Motif batik Truntum adalah motif batik tulis dengan zat Pewarna: Soga Alam. Digunakan saat pernikahan. Truntum diciptakan oleh Kanjeng Ratu Kencana (Permaisuri Sunan Paku Buwana III) bermakna cinta yang tumbuh kembali. 
 
Beliau menciptakan motif ini sebagai simbol cinta yang tulus tanpa syarat, abadi, dan semakin lama terasa semakin subur berkembang (tumaruntum). Karena maknanya,  Truntum biasanya dipakai oleh orang tua pengantin pada hari pernikahan. Harapannya adalah agar cinta kasih yang tumaruntum ini akan menghinggapi kedua mempelai. Kadang dimaknai pula bahwa orang tua berkewajiban untuk “menuntun” kedua mempelai untuk memasuki kehidupan baru. 

  • Motif Tambal
 
Motif batik tambal adalah motif batik tulis dengan zat pewarna soga alam. Unsur motif yang digunakan adalah ceplok, parang, meru, dll dengan ciri khas kerokan. Digunakan sebagai kain panjang.

Makna Filosofi  dalam motif ini adalah, ada kepercayaan bila orang sakit menggunakan kain ini sebagai selimut, sakitnya cepat sembuh, karena tambal artinya menambah semangat baru.
 
  • Motif Pamiluto
 
Motif batik pamiluto menggunakan zat pewarna Soga Alam yang digunakan sebagai kain panjang saat pertunangan.

Unsur Motif  yang terkandung di dalamnya adalah: Parang, Ceplok, Truntum, dan lainnya. Sementara filosofi  dalam batik ini adalah Pamiluto berasal dari kata “pulut”, berarti perekat. Dalam bahasa Jawa bisa berarti kepilut (tertarik).

Selain 5 motif diatas, batik Yogyarkarta juga mempunyai banyak motif lainnya yang menjadi ide lahirnya batik-batik kontemporer saat ini. Mari cintai batik
 
Sumber: abduh1.blogspot.com

Batik Indonesia Yang Mendunia



Batik dengan segala keindahan coraknya telah lama memukau siapapun yang melihatnya. Tak bisa disangkal, batik sudah menjadi panutan dan membawa ciri khas Indonesia menjadi lebih dikenal diseluruh dunia. Dilihat dari sejarahnya, munculnya batik ini sudah ada sejak jaman kerajaan dahulu di Indonesia, dimana dahulu batik merupakan golongan dari kesenian atau kerajinan gambar diatas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga kerajaan jaman dahulu, terutama di Jawa.

Batik menjadi semakin terkenal ketika batik milik ibu Presiden Amerika Serikat Barack Obama saat tinggal di Jakarta, menjadi koleksi di Museum Tekstil Washington. Pameran bertajuk “A lady found culture in its cloth: Barack Obama’s mother and Indonesian batiks” memberikan pengetahuan bagi pengunjung tentang sisi lain dari kehidupan Ann Dunham, ibu presiden AS ke-44 itu serta pekerjaaanya sebagai ahli anthropologi.

Seorang desainer batik, Nusjirwan Tirtaamidjaja, atau yang lebih dikenal dengan nama Iwan Tirta telah membawa nama Indonesia ke mata dunia. Karya-karya batiknya disukai dan telah dikenakan oleh beberapa kepala negara seperti Nelson Mandela, Ratu Elizabeth II, Ratu Sophie dari Spanyol, Ratu Juliana dari Netherland, bahkan Bill Clinton.

Di Amerika pameran batik bertajuk Indonesian Batik: World Heritage di KBRI Washington. Acara itu dihadiri puluhan tamu undangan, termasuk warga Amerika yang ingin mengenal batik lebih jauh. Pameran tersebut menampilkan sekitar 60 kain batik dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Solo, Cirebon, Pontianak, dan lain-lain.

Claire Wolfowitz, isteri pejabat tinggi Amerika, Paul Wolfowitz, turut menghadiri acara peluncuran pameran itu. Ia menyebut batik sebagai seni yang indah, apalagi proses pembuatannya juga tidak mudah, sehingga harus lebih dihargai dan mendapat apresiasi. Apalagi dibutuhkan banyak waktu dan keahlian khusus untuk membuatnya. Batik adalah karya seni, bukan hanya tekstil.

Sumber : rumahbatik.com

Cara Mencuci Batik


Mencuci batik jangan disamakan seperti mencuci pakaian biasa, karena batik menggunakan bahan yang tidak seperti pakaian biasa. Oleh karena itu jika mencuci batik sebaiknya hati-hati, karena jika salah bisa melunturkan batik serta membuat pewarnaan alaminya rusak atau warnanya makin buram. 

Mencuci batik menggunakan sabun Lerak

Alat-alat yang perlu disiapkan :
  1. Siapkan sabun Lerak, sabun lerak sekarang ini sudah banyak terdapat di toko bahan laundry atau toko batik.
  2. Siapkan ember untuk merendam batik yang akan dicuci.
  3. Siapkan beberapa hanger untuk menjemur.
Cara Mencucinya :
  1. Isi air kira-kira 2-3 liter ke ember yang telah disiapkan, lalu masukan sabun lerak ke dalam ember secukupnya.
  2. Rendam batik sekitar 15-30 menit ke dalam ember yang sudah dicampur larutan sabun Lerak.
  3. Pada saat mencuci, batik cukup dengan diangkat-celup saja, jangan dikucek atau diperas. Gunakan jari anda untuk menggosok-gosokan pada bagian yg terlihat kotor seperti kerah, secara lembut pada bagian tersebut agar kotorannya hilang.
  4. Bilas batik dengan cara merendam ke dalam air bersih sekitar 5 menit dengan cara diangkat-celup juga, cukup dengan air bersih tidak perlu menggunakan softener atau pewangi pakaian.
  5. Setelah selesai membilas, angkat batik atau sprei batik dan serap airnya dengan handuk sambil diremas-remas lembut. Jangan memeras batik secara kuat karena dapat menghancurkan serat dan merusak bentuknya.
  6. Gantungkan batik dihanger yang sudah disiapkan, lalu jemur batik atau ditempat yang teduh, jangan terkena sinar matahari langsung.
  7. Setelah batik kering, setrika batik dengan hand steamer untuk melicinkan dan merapikannya.
  8. Semprot dengan parfum beraroma melati agar terkesan natural dan eksotis. Atau bisa juga dengan meaburkan bunga melati asli di batik yang sudah disetrika.
Begitulah sekiranya cara mencuci batik yang baik. Teknik mencuci batik ini adalah cara tradisional yang telah saya rangkum dari beberapa sumber, dan tehnik mencuci ini terbukti paling bagus untuk merawat batik.
Sumber : spreibatikmurah.com